Malam semakin sunyi dan sepi, tak satupun bunyi makhluk berdering kecuali suara klisekan (gelisah, red) seonggok tubuh yang seakan tersiksa karena kelalaiannya sendiri. Hari demi hari dilaluinya dengan rutinitas yang sama, ntah apa yang ia fikirkan juga ia renungkan.
Sungguh malang nasibmu, disaat nafas-nafas terbenam, dirimu senantiasa berpendar dengan eloknya bak mentari yang tak pernah padam. Mengamati detik demi detik seakan tak ada habisnya sang waktu berdetak.
Namun apa daya, diriku sudah lelah dengan kepenatan hidup.
Saatnya menutup mata barang sekejap, selamat tinggal gemerlap dunia.
Kita berjumpa lagi beberapa jam mendatang, ahahaahhaha :D
Jumat, 17 Desember 2010
Ngayal
salam sahabat
BalasHapussunyi dan sepi sendiri tiada yang menemani ngeblog aja cari teman di dunia maya bisa berbahi apa saja hehehe kok oot yach hehehehe,ehnternyata dah saya follow maaf telat ya
SALAM Kenal.....ditunggu kunjungan baliknya
BalasHapushttp://software-corporation.blogspot.com/
semua terimaksih banyak sudah mau baca catatan yg ga berguna ini...
BalasHapussalam sob
BalasHapusmakin malam maka akan semakin sepi
saat itulah hawa mulai menjadi dingin karena lenyapnya semua aktifitas
@kisah abu nawas:
BalasHapusBenar sobat, aktifitas kala itu adalah 'tidur'
Oh ya saya akan follow blog kamu, tapi kamu juga follow blog aku yah di http://duniasehat-alami.blogspot.com/ OK ! Di tunggu . . . . .
BalasHapus